Breaking News
  • Pendidikan Bahasa Indonesia | Website Resmi Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia UNIMUDA Sorong

Dosen Pendidikan Bahasa Indonesia Melaksanakan PKM SEPEDA PINTAR (Sekolah Peduli Kokoda Pintar)

Dosen Pendidikan Bahasa Indonesia Melaksanakan PKM SEPEDA PINTAR (Sekolah Peduli Kokoda Pintar)

SEPEDA PINTAR (Sekolah Peduli Kokoda Pintar)

Aimas- Belasan anak usia sekolah dasar di Kampung Usili Disirtik Aimas Kabupaten Sorong mengikuti kegiatan pembelajaran membaca dan menulis permulaan. Program ini merupakan Hibah Pengabdian Masyarakat, Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) “Sepeda Pintar (Sekolah Peduli Kokoda Pintar); Pemberantasan Buta Aksara Siswa Sekolah Alam Natikorae Usili Aimas Kabupaten Sorong” di Kampung Usili Aimas Kabupaten Sorong.

Penerima hibah pengabdian, Abdul Hafid, yang merupakan dosen UNIMUDA Sorong menyampaikan bahwa, hibah PKMS yang dijalankan tahun ini adalah usulan tahun 2018 dari Direktorat Riset dan Pengabdian (DRPM) Kemenristekdikti.

            Menurut Hafid, program ini sudah dimulai sejak bulan Juli 2019. Tentunya ini merupakan bagian dari tugas dosen untuk memenuhi Tri Darma Perguruan Tinggi yakni pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Sehingga kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah kegiatan wajib yang harus dilaksanakan oleh dosen, ucapnya.

            Program ini dilaksankan untuk mengajarkan anak-anak usia sekolah dasar membaca dan menulis. Kegiatan ini dilaksanakan di luar jam sekolah, sehingga tidak mengganggu pelajaran anak-anak di sekolah. Metode yang digunakan adalah metode Sepeda Pintar, yakni anak belajar dimana saja. Materi yang diajarkan mulai dari abjad sampai dengan kalimat sederhana.

            Media pembelajaran yang digunakan sangat beragam, tentunya yang berbasis kontekstual, sehingga memudahkan anak-anak untuk membaca dan menulis. Antusias untuk belajar bukan hanya ditunjukkan oleh anak-anak saja, tetapi juga oleh orang tua. Orang tua, menyambut kegiatan ini dengan penuh sangat,serta mendorong dan memotivasi anaknya untuk terus belajar. Salah satu orang tua murid yakni Bapak Elon Kao, juga mengizinkan tim untuk mengajar anak-anak di rumahnya.

            Pembelajaran model Sepeda Pintar ini, dikemas dengan sangat menarik, salah satu contohnya adalah setiap akhir pembelajaran, diadakan kuis yang relevan dengan materi yang diajarkan. Kemudian setiap siswa yang mampu menjawab akan diberikan hadiah yang menarik, seperti tas, pensil, buku, krayon, dan makanan ringan, dan lain-lain. Kegiatan ini dinamakan Sepeda Pintar karena gurulah yang mendatangi siswa bukan siswa yang mendatangi guru.

            Diharapkan Hafid, program ini tetap berlanjut karena literasi baca-tulis adalah bekal awal bagi anak untuk menguasai literasi yang lainnya. Selain itu, harapannya program ini bisa didukung oleh pemerintah, LSM, dan donatur-donatur yang demawan, untuk menjamin masa depan anak-anak di Kampung Usili sebagai generasi penerus bangsa,’’ ungkapnya./ARH/.

Top